Apa Itu Skoliosis? Bagaimana Penanganan bagi Penderita Skoliosis

April 8, 2024
Share
Apa Itu Skoliosis? Bagaimana Penanganan bagi Penderita Skoliosis

Ada banyak penyakit yang bersumber dari nyeri tulang belakang. Salah satunya adalah skoliosis. Skoliosis adalah kondisi medis yang disebut dengan kelainan posisi tulang belakang. Biasanya, tulang belakang tersebut menyebabkan punggung berbentuk huruf C atau S.

Berbagai faktor dari terjadinya skoliosis, penyebabnya bisa berbeda antara satu penderita dengan penderita lain. Penyebab skoliosis yang terbanyak adalah idiopatik, gejalanya sering kali timbul saat masa-masa akil baligh. Selain itu, penyebab lainnya adalah adanya cedera atau terjadinya infeksi pada tulang belakang. Lalu, akibat dari penyakit lain seperti Cerebral Palsy. Ada juga faktor bawaan lahir yang menyebabkan kondisi tulang belakang tidak sempurna.

Skoliosis Pada Anak
Skoliosis Pada Anak

Gejala pada penderita skoliosis juga berbeda dan terdeteksi pada waktu yang tak terduga. Ada yang sudah dapat Anda deteksi saat anak-anak, saat beranjak dewasa, atau jika terjadi karena kecelakaan, maka dampaknya adalah saat tua.

Sebelum mengetahui lebih lanjut bagaimana penanganan mengatasi skoliosis bagi penderitanya, simak dulu mengenai gejala adanya penyakit skoliosis di bawah ini.

Gejala Terjadinya Skoliosis

Berikut beberapa gejala Skoliosis yang bisa Anda ketahui:

  • Tulang belakang yang tampak melengkung. Jadi, ketika Anda berada pada posisi saat duduk atau berdiri tegak akan terlihat tidak sempurna. Meskipun, penderita sudah berusaha untuk melakukan posisi yang pas dan sesuai.
  • Salah satu bahu lebih tinggi dari bahu lainnya. Pinggul yang juga nampak lebih menonjol di satu sisi. Tinggi pinggang juga tidak rata bagi penderita skoliosis.
  • Tulang belikat juga terlihat lebih menonjol dan tubuh penderita skoliosis juga akan terlihat lebih condong ke salah satu sisi. Jadi, postur tubuh sulit terlihat sempurna saat di posisi tertentu, seperti berdiri atau duduk tegak.

Karena posisi tulang belakang yang tidak sesuai posisinya, sementara organ tubuh lain sudah berada pada tempatnya, maka rasa nyeri tak dapat dihindarkan. Nyeri ini juga dapat menyebabkan kaku pada punggung, terutama saat membungkuk. Otot juga akan mudah tegang karena kelainan bentuk tulang tersebut.

Hal tersebut di atas adalah gejala-gejala yang mudah terlihat pada penderita skoliosis. Lantas, bagaimana penanganan skoliosis agar kondisi tidak bertambah parah dan tubuh dapat berfungsi normal tanpa merasakan sakit lagi?

Baca terus untuk mempertimbangkan beberapa penanganan yang sesuai dengan umur penderita. Mengingat jika hal tersebut terjadi pada anak-anak, tentu dokter tidak merekomendasikan untuk langsung melaksanakan operasi.

Penanganan Skoliosis

Meskipun skoliosis umumnya sama, namun tingkat keparahan dan usia pasien menjadi bahan pertimbangan tenaga medis untuk memilih pengobatan yang tepat. Ada tiga kategori penanganan pada penderita skoliosis yang dapat dilakukan.

1. Terapi Skoliosis untuk Pasien Anak

Biasanya, gejala skoliosis pada anak masih tergolong skoliosis ringan, sehingga penanganan untuk penyakit kelainan tulang belakang belum membutuhkan operasi. Oleh karena itu, terapi skoliosis dirasa sudah cukup untuk mencegah parahnya rasa nyeri yang diderita pasien, meskipun hal tersebut tidak memperbaiki kondisi tulang punggung.

Hal ini dilakukan oleh dokter karena dokter juga masih perlu memantau perkembangan tulang yang biasanya masih terus berjalan pada anak-anak. Jika nanti setelah dewasa, skoliosis ini membutuhkan penanganan lebih lanjut, maka baru dapat diputuskan dokter setelah melihat perkembangannya.

Langkah pertama untuk penanganan skoliosis pada anak adalah berkonsultasi pada dokter spesialis bedah ortopedi dan traumatologi konsultan spine. Umumnya, dokter akan meminta pasien untuk melakukan rontgen dan memantau hasil dari foto x-ray tersebut.

Foto X-Ray Skoliosis
Foto X-Ray Skoliosis

Pada kasus yang terjadi pada anak-anak, skoliosis bisa dicegah agar tidak lebih parah dengan menggunakan penyangga berbahan plastik. Penyangga ini digunakan di area bawah lengan, di sekitar tulang rusuk, serta bagian bawah punggung juga pinggul.

Penggunaan penyangga ini akan terhenti setelah anak mengalami pubertas seperti dua tahun setelah anak perempuan mengalami menstruasi. Kemudian pada anak laki-laki adalah saat kumis atau jenggot sudah mulai tumbuh. Atau saat tinggi badan sudah tak bertambah lagi.

2. Terapi Skoliosis pada Dewasa

Sementara pada pasien dewasa, skoliosis juga dapat diredakan dengan terapi, tergantung pada tingkat keparahan yang diderita. Ada yang menggunakan obat pereda nyeri seperti paracetamol atas anjuran dokter. Biasanya nyeri yang timbul masih dapat ditolerir dan kondisi tulang punggung masih tergolong ringan.

Selain itu, ada juga tindakan suntik kortikosteroid pada penderita skoliosis. Suntikan ini dilakukan di bagian rongga tulang belakang. Gunanya juga masih sama, yaitu meredakan nyeri dalam periode waktu tertentu, misal beberapa minggu atau bulan. Dengan suntik ini, rasa nyeri, radang dan kesemutan dapat mereda sementara.

3. Operasi Skoliosis

Jika tindakan lebih lanjut dirasa perlu dilakukan agar kondisi medis tidak lebih parah, maka bagi pasien dewasa, operasi merupakan solusinya. Operasi skoliosis biasanya Anda laksanakan jika kondisi tulang punggung yang memiliki kelainan sudah parah.

Ada beberapa jenis operasi skoliosis yang biasanya dokter lakukan pada pasien penderita penyakit ini, seperti operasi penggabungan tulang. Jadi, dokter akan memasang batang logam atau sekrup untuk menyatukan beberapa ruas tulang belakang dalam rangka membentuk tulang. Batang logam tersebut berguna untuk menahannya hingga menyatu dengan tulang yang sedang diperbaiki.

Selain itu, ada juga operasi laminektomi, yaitu pengangkatan seluruhnya tulang belakang yang memiliki kelainan. Sehingga tekanan yang terjadi pada area tersebut dapat mereda. Bisa juga melakukan operasi dekompresi, yaitu mengangkat salah satu cakram di tulang belakang yang biasanya menjadi penyebab tekanan ekstra.

Meskipun sudah melakukan operasi, penderita skoliosis tidak serta merta langsung sembuh dari penyakit skoliosis. Karena membutuhkan waktu sekitar satu tahun atau lebih pada pasien untuk pulih. Berbagai adaptasi juga terus dirasakan hingga tubuh benar-benar kembali fit setelah tindakan.

Penutup

Jika Anda merasakan gejala skoliosis dan masih ragu untuk berkonsultasi karena bingung skoliosis ke dokter apa, sebaiknya sekarang Anda harus tinggalkan rasa ragu untuk memberanikan datang berkonsultasi ke dokter ahli sebelum kondisi semakin parah.

Semakin cepat terdeteksi, maka dokter juga akan lebih cepat menyarankan tindakan yang pas untuk kondisi tubuh Anda. Segera hubungi dokter spesialis bedah ortopedi dan traumatologi konsultan spine di salah satu layanan unggulan Royal Spine & Pain Intervention Centre di RS Royal Progress. Selain itu, ada baiknya juga Anda bisa melakukan pengecekan skoliosis dengan melakukan pembelian paket Screening Skolios secara online di website RS Royal Progress.

Jika sakit sudah semakin parah, Anda bisa menghubungi layanan pasien IGD RS Royal Progress untuk penanganan skoliosis yang cepat dan akurat saat tiba di rumah sakit nantinya.

Konsultasi